Mereka berdua saling melumat dan saling berbagi air liur, lidah keduanya sudah bergulat dengan panas bahkan tangan Devian sudah nakal menggerayangi paha mulus Daisy. Keduanya menyudahi ciuman mereka ketika merasa harus mengambil napas. Devian lalu mengangkat tubuh mungil Daisy dan meletakkan Daisy dengan lembut di atas ranjang. Daisy mulai melepaskan pakaian kerja yang dikenakannya hingga menyisakan bra dan celana dalam miliknya. Devian sedikit kaget melihat Daisy yang ternyata luluh dan akhirnya menyerangnya. Ia pikir Daisy akan menolaknya, tetapi ternyata ia salah. Daisy lebih agresif dari pada yang dipikirkannya. Ia suka dengan Daisy yang nakal membuat adrenalin Devian berpacu. “Kamu yang mulai, jadi jangan salahkan aku.” Daisy dengan agresif menawan kemeja yang dipakai oleh Devian