Hari itu usai berobat aku mulai sedikit nampak sembuh. Salep itu ku oleskan sesuai perintah beliau sang nenek tua. Setiap aku merasakan gatal akan menyerang. Ku ikuti saja perintahnya meski jujur aku taku sekali melakukan dosa ini. Aku terdiam di pembaringan ku merenungi sepanjang perjalanan yang membuat aku merasa sangat jauh dari Tuhan. Hari-hari ku kian kelam. Mulai dari dosa perselingkuhan dan zina ku berkejaran berlarian mengikuti alur pikiran ku. Aku menangis. Aku letih. bila hari ini memang benar mbak Maryani berani mengirimkan teluh pada ku sesuai ancamannya maka tidak mungkin tidak teluh itu akan kembali datang lagi pada ku suatu hari nanti, aku merasa jengah. Bukan aku takut pada teluhnya tapi aku takut bahwa aku tidak akan lagi bisa mengatasi diri ku. Sampai kapan peristiwa b