Brianna tadinya tengah berdiri di depan cermin untuk memperhatikan perutnya yang sudah semakin membuncit di usia kandungan empat bulan, tapi kegiatannya itu terpaksa ia hentikan ketika pintu kamar terbuka. Adam berdiri di sana dengan tangan bersedekap, memperhatikan Brianna dengan satu alis terangkat. "Sedang apa?" "Hanya bercermin," tunjuk Brianna pada cermin di depannya sebelum melangkah pelan mendekati Adam. "Ayo keluar, waktunya makan siang." ajak Adam. Pria itu memiringkan tubuhnya agar Brianna bisa lewat lebih dulu, sementara dirinya mengikuti wanita itu dari belakang. Dengan telaten, Adam mulai mengambilkan makan siang untuk Brianna dan meletakkannya di depan wanita itu. "Makanlah," "Terima kasih." ucap Brianna dengan senyum hangatnya. "Tapi lain kali kau tidak perlu mengambilk