Masa Lalu

1086 Words
“ Mama! Mama, kok kaget lihat Alex. Apakah mama mengenal Alex?” Tanya Nara sambil menggandeng tangan mamanya untuk mengajaknya masuk ke dalam ruang tamu. Minarni tersentak dan melihat Alexander dengan seksama. Dia memandangi Alex dari atas kepala sampai ujung kaki sehingga membuat Alexander tertunduk jengah. “ Mama. Ini Alex yang Nara tolong karena terkatung-katung tidak sadarkan diri di laut. Alex, menderita amnesia mama sehingga dia tidak tahu siapa dirinya dan darimana asalnya. Sekarang ini pihak kepolisian sedang mencari jati diri Alex di pusat data kependudukan Indonesia. Mama ini kaget karena kenal dengan Alex atau kekagetan mama karena tak pernah melihat lelaki segagah dan seganteng Alex?” Kata Nara menggoda mamanya. Minarni tertawa mendengar candaan Nara, sambil berjalan tertatih-tatih,karena kakinya masih belum sembuh sempurna, dia berkata pelan. “ Lelaki ini benar-benar mirip teman mama dulu, mama seperti melihat kembarannya. ” “ Pacar atau teman nih?” Goda Nara pada ibunya. Wajah Minarni berubah dan dia tampak salah tingkah, sambil mengeleng-gelengkan kepalanya, menepis kenangan masa lalunya, dia membalas juluran tangan Alex yang masih menggantung di udara. “ Selamat datang di rumah kami, Nak Alex. Semoga ingatanmu segera pulih ya.” Kata Minarni mencoba menguasai perasaannya. Lelaki ini 100 persen mirip bagaikan pinang di belah dua dengan Bentara, seseorang pria yang selalu ada dihatinya. Pria yang telah merebut seluruh jiwa dan raganya, tapi sayang Bentara tidak disetujui oleh ayah Minarni karena dia hanya preman pasar yang tidak menamatkan jenjang Pendidikan SMA nya. Memegang tangan kokoh Alex, membuat Minarni terkenang saat terakhir kali dia bertemu Bentara, puluhan tahun yang lalu “ Kamu tidak boleh pacaran dengan preman itu !” Hardik ayah Minarni pada Minarni yang turun dari boncengan sepeda Bentara. “ Pa.. Aku mencintai Ben dan Ben juga mencintai diriku. Bentara janji, tidak akan jadi preman pasar lagi. Dia akan ikut kapal nelayan untuk menjadi nelayan agar bisa mengumpulkan uang untuk memperistriku setelah aku tamat SMA.” Ratap Minarni pada ayahnya. “ Tidak boleh, papa sudah menerima lamaran dari Pak Saleh. Kamu akan papa nikahkan dengan anak sulung Pak Saleh dan Bentara, Kamu jangan coba-coba lagi datang ke rumah ini untuk mencari anakku! Rumah kami ini terlarang untukmu, kalau kamu datang lagi, kamu akan kuusir!” “ Pak, aku tahu saat ini aku belum pantas menjadi suami Minarni, tapi aku pasti akan mengumpulkan uang untuk melamarnya. Minarni telah setuju untuk menungguku satu tahun lagi, dia juga setuju untuk hidup sederhana dan tidak perlu hidup mewah, asal kami bisa hidup bersama.” Kata Bentara dengan suara bertekad bulat. “ Aku tidak akan membiarkan anakku hidup miskin. Aku tidak akan membiarkannnya hidup menderita. Kalau anakku hidup di bawah standar kami sekarang setelah menikah, lebih baik dia tidak usah menikah!” Kata Ayah Minarni dengan ketus sambil mendelikkan matanya penuh penghinaan terhadap Bentara. “ Jadi Bapak akan mengijinkan Minarni menikah denganku, bila aku bisa memberikan kemewahan yang sama dengan yang bapak berikan sekarang?” Tanya Bentara tanpa takut. Dia memang lelaki pemberani yang tak pernah takut dengan apapun. Itulah yang membuat Minarni jatuh cinta padanya. “ Iya.. Kalau kamu sanggup memberikan kehidupan mewah seperti yang aku berikan sekarang, kamu boleh melamarnya. Aku kasih waktu sampai tahun depan,saat Minarni lulus SMA.” Kata Ayah Minarni “ Papa! Mana mungkin Pa, Satu tahun itu sangat cepat, bagaimana mungkin Bentara bisa memberiku kemewahan yang sama dengan yang papa berikan selama ini. Papa bisa kaya juga harus bekerja keras dulu dari papa muda.” Minarni membantah lalu melanjutkan” Aku nggak perlu kemewahan, Pa. Aku bersedia tinggal di gubuk asalkan bersama Bentara.” Minarni teguh berkata “DIAM KAMU! Sana Masuk ! ” Dorong ayah Minarni pada anak perempuannya. “ Tunggu aku Minarni. Aku pasti akan mengumpulkan uang untuk melamarmu. Aku akan mencari cara mengumpulkan uang yang banyak untuk memberikan kemewahan seperti yang papamu minta.” Teriak Bentara dengan penuh tekad sambil mengayuh sepedanya menjauh dari rumah Minarni. Sore itu pun menjadi pertemuan terakhir mereka karena beberapa hari kemudian, Minarni mendapat kabar kalau kapal nelayan, tempat Bentara bekerja, tersapu Ombak besar dan tenggelam di Samudra Hindia. Hati Minarni pecah luluh lantak bagaikan keping-keping kaca yang terkena lemparan batu. Hatinya sangat sedih karena Bentara harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya tanpa sempat menepati janjinya. Minarni merasa bersalah, demi untuk mengumpulkan uang, Bentara nekad menjadi nelayan. Kalau saja, Bentara tetap menjadi preman pasar, pasti dia belum mati. Setahun kemudian, setelah menamatkan SMA nya, tepat di usianya yang ke delapan belas tanpa kata dan perlawanan, Minarni menerima lamaran Antras, anak Sulung Pak Saleh, salah seorang juragan pemilik berpuluh kapal nelayan dan Minarni bersedia menikah dengan Antras agar ayahnya senang tapi hatinya tetap ada untuk Bentara, cinta pertamanya. Antras tahu , Minarni tidak mencintainya, tapi lelaki yang usianya 8 tahun lebih tua dari Minarni itu begitu penuh perhatian dan kasih sayang pada Minarni sehingga pada tahun kedua pernikahan mereka, saat Minarni hamil Minara, baru Minarni bisa menyayangi Antras dengan sepenuh hatinya. “Ma… Jangan dipegang melulu tangan Alex, dia binggung.” Kata Nara membuyarkan lamunan Minarni. “ Maaf… Maaf, Nak Alex.” Minarni lalu bergumam dalam. hatinya “ Namanya sendiri aja dia lupa, bagaimana mungkin dia bisa ingat nama Bapaknya kalau aku tanyakan.” “Maaf Bu, ibu bilang apa?” Kata Alex dengan suara baritone yang terdengar sama persis dengan suara Bentara. Minarni kembali terbengong-bengong, mendengar suara penuh kenangan itu. “ Ibu hanya heran, mengapa kamu bisa begitu mirip dengan teman ibu. Tapi kalau ibu tanyakan sekarang, apakah kamu anaknya, kamu juga pasti tidak ingat, namamu aja kamu lupa, bagaimana mungkin kamu ingat nama bapakmu.” Kata Minarni terus terang. “ Emang teman Mama wajahnya sangat mirip Alex?” Tanya Nara penasaran. “ Suaranya juga sangat mirip,bukan hanya wajahnya.” Kata Minarni lirih sambil menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir semua kenangannya tentang seorang lelaki bernama Bentara. “ Pasti pacar mama? Kalau bukan pacar, masak uda puluhan tahun berlalu, mama masih ingat suaranya?” Goda Nara. Minarni tersipu lalu memutuskan berterus terang pada anaknya “ Iya, pacar mama dulu saat mama SMA, mirip banget dengan Alex baik wajahnya dan suaranya.” “ Mungkin Alex anaknya pacar Mama. Emang sekarang di mana teman mama? Mungkin kita bisa bertanya pada dia, tentang diri Alex. ” Kata Minara dengan mata bulatnya yang bersinar-sinar. “ Teman mama sudah meninggal karena kapal nelayannya tenggelam di Samudra Hindia.” Kata Minarni sedih. “ Apakah mayatnya ditemukan ? Kalau tidak ditemukan, mungkin saja dia selamat seperti Alex ini.” Kata Nara dengan ringan Dan Minarni pun menutup mulutnya tanda dia kaget dengan pendapat anak perempuannya. Mungkinkah Bentara masih hidup ntah di mana dan mungkinkah Alex ini anak Bentara ?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD