Alex mengemudikan speedboat kuning Nara dengan penuh kehati-hatian, melintasi ombak di laut menuju Kota Sabang. Minarni duduk di samping Nara, melihat pemandangan laut yang tenang. Bentara duduk di depan mereka, dengan pandangan lurus ke depan , memandang Alex yang mengemudikan tangannya dengan lincah pada kemudi kapal . Hari ini, sesuai janji, Minarni akan membawa Bentara mengunjungi makam ibunya yang berada di pemakaman umum yang ada di Kota Sabang. Perasaan Minarni kini telah membaik. Hatinya tidak lagi berdebar-debar seperti sebelumnya akibat ciuman memabukkan dari Bentara. Setelah semalaman bergelut dalam suasana hati penuh emosi, pagi ini dia telah berhasil meredakan gejolak emosinya dan berdamai dengan hatinya. Minarni menganggap kalau ciuman itu hanya sekedar pusaran perasaan masa