2.Killer Mother

1366 Words
Reagan terbangun di pagi hari merasakan sinar matahari masuk menembus horden jendelanya, ia mendengar jam beaker nya berbunyi membuat tidurnya terganggu, ia melihat jam menunjukkan pukul delapan pagi, biasanya Iris sudah menggedor gedor pintunya untuk membangunkannya beruntung hari ini ia tidak memiliki jadwal kuliah, ia berjalan masuk kekamar mandi menggosok giginya lalu keluar mengambil kaos nya, dan celana untuk ia gunakan lalu keluar menuruni tangga melihat di ruang makan tidak ada orang satu pun mengedarkan pandangan nya ke seluruh arah tetap tidak melihat dimana ibu dan adiknya, bahkan ayahnya yang seharusnya sudah kembali di pukul sembilan pagi. "Asleyy, where are you?" Ucap Reagan memanggil Asley tapi tidak juga ada jawaban. Saat ia hendak ke arah ruang tv ia melihat dari jendela rumah, di luar banyak sekali orang orang berkerumun, serta mobil mobil polisi terparkir dihalaman depan. Reagan keluar dengan cepat lalu mendekati kerumunan itu. Ia bisa melihat seseorang wanita menangis dalam pelukan suaminya tengah di interogasi oleh para polisi yang sepertinya sedang melakukan tugasnya. Reagan mendekati Iris dan Asley serta sang ayah yang masih berpakaian lengkap dengan setelan kerjanya. "Apa yang terjadi?" Tanya Reagan kepada Iris. "Putrinya menghilang, Rose bahkan tidak tahu dimana putrinya saat ini." "Kenapa bisa seperti itu?" "Entah lah, dia bilang putrinya masih berada dikamar kemarin malam tapi hingga saat ini ia tidak mengetahui dimana putrinya, bahkan semua polisi sudah mengecek apakah ini tindakan penculikan, tapi tidak ada jejak sama sekali, mereka belum bisa mejelaskan kenapa bisa hilang, mungkin saja Cloe sedang bersembunyi disuatu tempat." Ucap Iris menjelaskan. Reagan terdiam sekilas ia teringat dengan mimpi seseorang yang berada didalam mimpinya, seseorang yang menggeret tubuh anak anak yang berlumur darah, Reagan merasa pusing dan memijit pelipisnya ia mengedarkan pandangan keseluruh keramaian. Ia melihat tetangganya bibi Zwetta berdiri memperhatikan dari kejauhan, wanita itu tampak tak pernah bergabung atau bersama berbaur saling bertegur sapa Ia lebih suka berdiam diri dirumah. Reagan memutuskan pandangannya kepada wanita itu lalu memperhatikan kejadian yang terjadi dihadapannya. "Wanita tua itu pasti mencuri putri ku." Ucap Rose sambil menangis sesegukan. "Wanita tua mana yang anda maksud?" Tanya salah satu petugas kepolisian. "Wanita tua yang tinggal di ujung gang ini, ia tidak pernah keluar dari rumah, ia juga tidak pernah berbicara pada kami, anak anak disini selalu takut padanya." "Kami akan menemuinya dan memeriksanya." Reagan yang masih memperhatikan itu kembali melihat sekelilingnya, ia tak menemukan lagi bibi Zwetta disana. Keesokan paginya Reagan bersiap siap untuk melakukan aktivitas kampusnya, ia melihat mobil anggota kepolisian masih berlalu lalang mencari pelaku hilang nya Cloe putri Rose yang memiliki rumah tepat diseberang jalan rumahnya. Saat Reagan sedang mengayuhkan sepedanya ia melihat di ujung jalan, keramaian sedang berada dirumah nenek tua yang Reagan tau bernama nenek Loye. Nenek yang tidak pernah terlihat keluar rumah itu dibawa oleh pihak kepolisian, karena didalam rumah nenek itu terdapat banyak mainan anak anak menjadi salah satu alasan atau bukti polisi membawanya untuk di interogasi lebih lanjut. Tetapi bukti yang mereka temukan belum tentu kuat untuk menjatuhkan nenek Loye sebagai tersangka penculikan tersebut. Reagan melihat nenek itu dituntun oleh pihak kepolisian dengan tangan diborgol masuk kedalam mobil. Reagan bisa melihat raut sedih diwajah nenek tersebut, ia melanjutkan perjalanannya kekampus. Pikirannya terus dihinggapi mimpi mimpi buruk tersebut, tapi apakah mimpi itu ada kaitannya dengan kejadian ini. Ia mengayuhkan sepedanya lebih cepat melintasi gang dan jalanan sempit kota London. Saat tiba di kampus ia melihat dari kejauhan Casey sedang berbincang bincang dengan seseorang pria. Ia mengikuti terus arah jalan kemana Casey dan pria itu. Hingga sampai disebuah perempatan lorong mereka berpisah, Reagan langsung mendekatinya, ia berjalan cepat mengejar Casey yang sudah ada dihadapannya. "Ehem,,!" Reagan berdehem mengejutkan Casey. "Oh, hai Reagan." Casey berbalik melihat Reagan berjalan bersisian dengannya. "Hai, kau ingin ke kelas?" "Oh, ya." Ucap Casey sambil menyelipkan beberapa helai rambutnya di belakang telinganya. "Apa kau punya waktu akhir pekan ini?" Tanya Reagan memberanikan diri. "Oh, ya, sepertinya aku tidak punya acara apapun." "Kamu mau pergi dengan ku?" "Oke, baiklah, aku akan menunggumu." Ucap Casey berlalu pergi dengan senyum diwajah cantiknya. Reagan tersenyum senang ia melempar buku yang ada ditangannya ke langit langit dan menangkapnya lagi, begitu seterusnya hingga ia tiba di kelasnya. Akhir pekan tiba Reagan membawa Casey kesebuah tempat yang biasa di datangi untuk berkencan mereka duduk disalah satu tempat yang memiliki spot pemandangan kota London setelah menghabiskan berkeliling kota mereka menyempatkan duduk diarea tersebut. "Kau menyukainya?" Tanya Reagan menunjuk keramaian kota London dan menunjuk banyak bintang bertebaran dilangit malam. "Ya, this is Amazing!!" Jawab Casey sambil memandang keseluruh bintang bintang yang ada di atas langit. Reagan memperhatikan wajah cantik Casey saat ia masih menikmati nya tiba tiba ia terasa pusing dan bayangan anak kecil menangis merasakan jari jarinya dipotong oleh seseorang berjubah hitam tersebut, terus berputar di kepalanya ia memejamkan matanya lalu memegang kepalanya bayangan itu terlihat tertawa, dan membuat Reagan membuka matanya, Casey yang memperhatikan itu memegang pundak Reagan. "Rea, are you okey?" "Oh, ya" Reagan menjawab tanpa fokus ia masih memikirkan suara tawa itu, ia bisa mendengar jika itu suara dari seorang wanita, Reagan mengepalkan tangannya mungkin benar bahwa pelakunya adalah nenek yang berada diujung gang itu, ia memandang kearah Casey yang masih menatapnya. "Ehmm, Casey, maafkan aku, sepertinya kita harus pulang sekarang!" Ucap Reagan sambil mengusap tengkuknya merasa bersalah. "Its oke Rea, kita bisa lakukan ini lain waktu!" Casey tersenyum memandang kearah Reagan. Merek langsung pulang dari tempat tersebut, Reagan merasa ingin tahu apa yang terjadi sebenarnya, ia memutuskan untuk masuk kedalam rumah nenek Loye pada larut malam untuk mencari tahu apa yang terjadi. Saat larut malam tepatnya pukul dua malam Reagan berjalan mengendap endap untuk masuk kedalam rumah nenek tua itu, berhubung nenek tersebut masih berada di kantor polisi ia bisa leluasa mencari tahu apa yang terjadi dengan melihat langsung mungkin ia bisa mangkin mengingat apa yang terjadi sebenarnya. Ia memasuki rumah nenek tua itu mengedarkan pandangannya, Reagan melihat kesemua ruangan tapi tak menemukan petunjuk apapun. Bahkan ingatannya tidak muncul sedikit pun, ia berjalan memasuki kamar nenek Loye melihat semua barang tua tersebut tapi tidak juga menemukan bukti, sepertinya ia benar benar salah tempat. Reagan keluar dari rumah itu melalui jendela yang ia masuki. Saat berjalan pelan kearah rumahnya ia melihat seseorang berjubah hitam itu melintasi rumah Reagan berjalan ke belakang. Reagan dengan cepat berlari mengejar orang tersebut. "Hei, kau berhenti." Reagan bicara cukup keras melihat orang tersebut. Seseorang itu langsung mempercepat langkahnya. Seperti dejavu, Reagan kembali kehilangan jejak tidak menemukan orang tersebut akibat halaman belakang yang minim penerangan. Ia menghidupkan ponselnya lalu menyinari sekelilingnya, saat ia hendak berbalik orang tersebut berdiri tepat dibelakangnya, Reagan berusaha menarik jubah tersebut tapi kalah cepat orang tersebut menghindar. Reagan sedikit kesusahan karena suasana gelap membuat nya sulit bergerak, saat ia lengah tubuhnya dipukul keras dari belakang membuatnya terkapar tak sadarkan diri. Terlihat senyum miring dari seseorang yang telah memukulnya dari balik jubah panjangnya. Pagi hari Reagan dikejutkan oleh guyuran air yang membasahi wajahnya. "Kakak, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Asley yang menyiramnya dengan sedikit tetesan s**u yang ada di dalam gelasnya. "Asley apa yang kau lakukan?" "Membangunkan mu?" "Aku,,_" Reagan mengedarkan pandangannya ia melihat sekeliling mengapa ia berada diteras belakang rumah dan tertidur disini, ia mengingat kejadian tadi malam yang ia lakukan dirumah nenek Loye dan Reagan langsung mencari ponselnya ia berjalan ke halaman belakang lalu mencari cari dimana ponselnya. "Kakak, apa yang kau cari?" "Aku mencari ponselku?" "Bukannya ponselmu ada disaku?" Tunjuk Asley pada saku Reagan, Reagan langsung merogohnya lalu melihat ponsel tersebut. Ia mengusap tengkuknya terasa pegal, apa ia bermimpi tadi malam tapi kenapa terasa nyata dan kenapa ia bisa tertidur disana batin Reagan. "Kakak kau tidur hingga pagi disini?" "Entahlah aku tidak ingat," "Lalu, apa kau tidur sambil berjalan?" Tanya Asley lagi. "Kenapa kau selalu banyak bertanya, kau sungguh cerewet!" Reagan mengangkat tubuh Asley membuat gadis itu tertawa, lalu membawanya masuk kedalam rumah. __________________________ Selamat datang di Story thriller akuu.. Maaf untuk typo dan lain lain.. Jangan lupa Komen Follow cerita Author yang lainnya ya Dan follow akun Author ya? ~Sabrina ~3DARA ~The Secret Of Isshy ~This Is Love ~Dua Cincin ~Cinta Tak Bersyarat Dan buat yang mau dekat dan tahu jadwal Update Author, Author info in di sss ya, yang mau tahu alamat sss Author seperti di bawah ini.. *Lyerma wati Salam sayang dari Author..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD