Konsentrasi Numa saat menyicil mengerjakan laporan akhirnya terganggu karena pikirannya tertuju ke Timo. Dia menjadi merasa sangat bersalah karena tidak membalas pesan-pesan Timo, juga tidak menanggapi panggilannya. Akibatnya, Timo tidak mau bekerja lagi di bengkel milik papanya. Numa sempat berpikir apakah Timo yang memang berubah, atau bahkan dendam kepadanya, sehingga dia yang mungkin memutuskan menerima mamanya dan mereka menikah. d**a Numa terasa sangat sesak membayangkan sekiranya Timo benar-benar menikahi mamanya, rasanya ingin pergi jauh saja dari Jakarta. Numa sempat pula melihat-lihat informasi beasiswa kuliah program master di luar negeri, ingin pergi jauh dari Timo. Namun, tetap saja Numa penasaran tentang kabar Timo sekarang, dia memainkan ponselnya, ingin menghubungi Timo. N