Ranti menyimpan ponselnya lalu duduk di pinggir tempat tidur. Ario hanya diam berbaring. Ario berbicara pelan dan menutup mata dengan tangan kirinya, "Oh kita sepertinya lupa waktu. Tunggu aku belum bisa." Ranti berbalik dan melihat Ario yang berbaring. Bagian bawah tubuhnya terlihat masih mengeras. Ario menarik nafas panjang, lalu memejamkan matanya. Ranti merasakan hasratnya masih menggebu, lalu mengecup bibir kekasihnya. Ario mendesah, "Oh jangan dulu sayang. Nanti aku makin sulit." Ranti menyukai pemandangan itu, menimbulkan pikiran jahil untuk menciumnya kembali. Ario tertawa, "Sudah." Ranti ikut tertawa, Ario menggemaskan. "Aku pakai baju dulu ya," Ranti berdiri dan mulai mengenakan bajunya yang tercecer di lantai. Ario membuka matanya dan melihat Ranti di hadapannya, masih be