Ario tersenyum terus dalam perjalanan pulang. Ranti mengungkapkan rasa sayang padanya. Hal itu membuatnya melayang bahagia. Ia tidak pernah membayangkan bisa menemukan seseorang yang bisa membangkitkan gairah dan perasaannya. Apalagi orang itu Ranti, sosok yang memang mengisi hatinya sejak dulu. Waktu jadi saksi perasaannya. Ia mengingat Ranti, sosok yang ceria dan supel. Banyak yang menyukainya. Ario ingat semuanya. Bahkan baju apa yang ia kenakan saat pertama kali melihatnya. Kenangan dan mimpinya jadi nyata. Kebahagiaan yang tidak ternilai. Memasuki rumah, Ario mencuci tangannya. Ia melihat ke sekeliling rumahnya. Kosong, gelap, suasananya lengang. Tidak ada sentuhan perempuan. Hanya Irwan yang sering berkunjung ke rumahnya. Meski ada beberapa kali teman sekolahnya berkumpul di ruma