Bab 48

1102 Words

Dewangga mengamati telapak kaki Lyra yang saat ini berada di pangkuannya. “Lukanya sudah mulai menutup,” katanya sebelum akhirnya menempelkan plester ke luka itu. “Iya,” jawab Lyra. “Apa masih sakit?” tanya Dewangga menagamti Lyra. Sontak saja Lyra menggelengkan kepala. “Nggak. Udah nggak sakit sama sekali,” jawabnya berbohong. Rasa nyeri masih ia rasakan sampai sekarang akibat berjalan terburu-buru tadi siang. “Beneran?” “Iya, beneran,” balas Lyra tersenyum lebar. “Bagus kalau begitu. Ya udah kamu buruan tidur. Aku mau berisin kotak obatnya dulu.” Lyra menganggukkan kepala seraya memundurkan badannya ke atas ranjang lalu merebahkan diri ke atas kasur. Lyra mengamati Dewangga yang saat ini tengah memberskan kotak obat lalu berjalan menuju lemari untuk menyimpan kotak obat itu. "M

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD