Bab 43

1250 Words

Lyra mengamati Kinarsih yang saat ini tengah berjalan mendekat ke arah cemin yang seukuran badan terpasang di dinding. Tangan Kinarsih meraba pinggiran bingkai cermin itu lalu dia menarik bingkai tersebut hingga terbuka. Kini tampaklah sebuah lorong di belakang cermin yang membuat Lyra membelalakkan mata, menatap lorong itu dengan kagum. “Ini adalah kamar rahasia yang ada di ruang santai lantai dua, Nyonya,” kata Kinarsih menoleh ke arah Lyra. “Wah…,” ucap Lyra mendekat ke arah cermin yang terbuka layaknya sebuah pintu. “Aku beneran nggak tahu kalau ada pintu kayak gini di sini,” tambahnya. "Namanya juga ruang rahasia, Nyonya." "Iya, juga, ya," balas Lyra menganggukkan kepala. "Di dalamnya ada apa?" tanya Lyra memanjangkan leher untuk mengintip ruang rahasia itu. "Hanya sebuah ruang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD