Rasanya

1150 Words

    Gadis itu baru saja melangkahkan kaki di area UGD. Segerombol tim medis baru saja keluar dari sana, mendorong brankar yang di atasnya terbaring seorang anak muda. Diikuti sepasang suami istri, dan juga seorang gadis.     Sheila tak memikirkan apa pun lagi. Ia memberanikan diri mendekat meski ia tak mengenal semua orang itu kecuali Atha. Hanya Atha yang ia pikirkan. Terlebih begitu melihat orang yang dicintainya terlihat begitu lemah, tanpa daya, dan rona tanpa warna.     Sheila mengulurkan tangannya. Atha melihat uluran tangan itu. Tangan dengan jemari pendek yang gemuk-gemuk. Tangan yang menjadi favorit Atha untuk disentuh. Tangan yang paling nyaman untuk digenggam.     Atha tersenyum ketika akhirnya menatap wajah Sheila. Pun demikian gadis itu. Senyum yang tulus. Meski di saat ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD