Tamu dari Eropa

1008 Words

Mario lalu menarik tangan perempuan itu dan memeluknya dari samping. Mengusapi rambut panjang istrinya itu dengan lembut seraya mengadahkan kepalanya ke atas. “Nothing. Untuk apa? Kamu tidak perlu melakukan apa pun, Sayang. Aku akan tetap di sini, untuk kamu dan juga Kaisan. Tidak ada yang berhak mengambilku dari kamu. Pun denganmu. Hanya kematian yang boleh memisahkan kita.” “Dan jarak keduanya saling berdampingan, Mario. Entah orang tuamu yang datang duluan, atau Tuhan yang memanggilmu. Keduanya sama-sama memberatkan aku jika itu harus terjadi di waktu-waktu sekarang. Aku belum siap. Aku belum ingin.” Mario menggelengkan kepalanya dengan pelan. “Ceria kamu hanya diperlihatkan saat mereka ada di sini. Jangan bersedih, Sayang. Kamu harus tetap ceria, harus tetap kuat. Aku masih di sini

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD