Waktu sudah menunjuk angka sembilan malam …. Mario baru tiba di rumahnya setelah satu jam lamanya berada di rumah Damian. Meminta waktu untuk mengatakan apa yang seharusnya Rhea ketahui tentangnya. Ia lalu masuk ke dalam dengan langkah lemasnya. Rupanya Rhea tengah menunggunya di ruang tengah. Ia segera menghampiri Mario dan menatapnya dengan wajah paniknya. “Kamu ke mana aja, Mario? Kenapa telepon aku nggak ada yang kamu angkat?” tanyanya penuh cemas. Mario lalu mengusap rambut Rhea dengan senyum tipis di bibirnya. “Maaf. Tadi, habis dari rumah Damian karena ada hal yang penting yang harus dibahas dengan dia,” ucapnya menjelaskan. “HP-nya ternyata ke-silent. Makanya nggak dengar, kamu telepon. Sorry.” Rhea lantas mengerucutkan bibirnya. “Aku pikir kamu ngambek, karena terus-teru