bab 1
pagi jam 06.00, saat matahari mulai terbit kembali Amira bangun dari tempat tidurnya di kamar yang sedikit sempit dan membuka jendela.
'ahh...sekarang sudah pagi dan waktunya kembali ke kehidupan realita, bergumam sambil tertawa kecil. sepertinya semalam Amira sedang bermimpi indah. Amira bergegas membereskan tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk segera mandi, setelah 15 menit Amira selesai mandi dan bersiap-siap untuk bekerja.
'emm... bagusnya aku sarapan dulu atau dandan dulu ya?' mengetuk dagu dengan jari telunjuknya. Amira pun memutuskan untuk sarapan dulu dia mengambil makanan di dapur, yang sudah dia persiapkan setelah salat subuh tadi, di dapur yang juga sama kecilnya karena Amira di kota hanya ngekos dan hanya mampu untuk menyewa kos yang sangat sederhana, hari ini Amira sarapan nasi goreng dan telur ceplok setengah matang kesukaannya. setelah selesai sarapan Amira mengambil tas tanggung yang berisi make up koleksinya, Amira sangat suka berdandan dan sangat suka memasak selain itu dia juga hobi menyanyi lagu genre apapun. yahh itulah yang sangat-sangat dia gemari sehingga di manapun dia pergi berjalan naik kendaraan, di tempat kerja, di pasar dan di cafe jelasnya di manapun dia berada dia akan selalu bernyanyi walaupun dengan nada yang sangat kecil karena takut mengganggu orang lain. selesai berdandan Amira merapikan semuanya lalu menunggangi motor matic hitam corak kuning yang dia miliki untuk ke tempat kerja yang sudah 2 tahun lebih dia bekerja di mall tersebut,Amira bekerja di sebuah mall besar di kotanya sebagai karyawan konter pakaian anak, karena Amira adalah gadis yang ramah sebelum dia masuk dia selalu menyapa semua karyawan,staff,dan security yang iyaa temui.'selamat pagi bapak, ibu'. Sapa Amira dengan senyuman manisnya. 'selamat pagi juga Amira'. sapa semua dengan membalas senyum. Amira lalu menaiki tangga manual untuk sampai ke lantai 3 dengan sepatu heels yang ia pakai.setelah sampai ia menyapa semua karyawan yang ada di ruang absen'hai Merry, hai Dita, hai Liora'. sambil memencet tombol absen kemudian mereka membalas sapaan Amira.'hai Ira..'meri, Dita,Liora. 'kalian udah dari tadi ya nyampenya'Amira
'enggak kok kita juga baru nyampe,ayo kita udah beli sarapan nih sama Mbak Eva nasi goreng sama mie goreng kita sarapan yuk ra'ucap Liora. berhubung Amira sudah makan akhirnya dia menolak dengan lembut.'ah silahkan kalian sarapan dulu, aku sudah sarapan kok tadi di kos'Amira.
'oh... iya kita sarapan dulu ya Ira'ucap Dita. Amira masuk ruangan karyawan menyimpan tas, dompet dan kunci motor di loker hari ini dia kelupaan bawa HP dan biasanya kalau ingin bawa HP karyawan harus menitipkannya pada security. merapikan dan menggulung rambut dengan sirkam alat pramugari semprot parfum lalu masuk dan bekerja, menawarkan pakaian dan mempromosi diskon yang ada melayani customer dengan bahagia. sebelumnya sudah berdoa dan membersihkan area konter masing-masing sebelum mall dibuka.masuk jam makan siang jam 01.00 waktunya untuk istirahat Amira dan Merry, Dita, Liora sudah janjian makan nasi pojok alias nasi campur langganan mereka tapi sebelum itu Amira, Dita, dan Merry sholat dzuhur dulu di mushola mall sementara Liora menunggu di bawah. setelah makan siang akhirnya mereka kembali dan sampai di tempat kerja, memperbaiki make up agar tetap rapi dan cantik karena itu adalah poin penting saat bekerja. Amira yang sudah dasarnya cantik hanya mempoles sedikit wajahnya dan memakai lipstik karena lipstik yang dia kenakan saat berangkat kerja sudah mulai hilang saat makan siang,setelah selesai Amira kembali bekerja dan waktunya karyawan shift siang untuk beristirahat,sambil bekerja saat area counter sepi, Amira mulai terdiam berdiri di samping wagon kuning diskonan Amira sedang memikirkan sesuatu yang seketika membuat moodnya berubah, Amira tengah mengingat kejadian pahit yang dialaminya satu setengah bulan yang lalu. jadi, satu setengah bulan yang lalu Amira mendapatkan undangan via chat oleh seorang laki-laki yang mendekatinya beberapa bulan yang lalu. setelah banyak momen yang mereka lalui bersama tiba-tiba pria itu mengiriminya undangan, yah..itu adalah undangan pernikahannya dengan wanita lain bagaikan tertusuk anak panahyang sangat panas dan perasaan yang begitu hancur dan hampa yang tidak bisa diungkapkan ke siapapun. dia yang selalu ceria tidak mau menampakkan rasa sedihnya bahkan tak setetes air mata pun yang ia keluarkan untuk menyembunyikan segalanya,segala yang terjadi kepadanya sampai salah satu staf atau atasannya membangunkannya dari lamunannya 'Amira kenapa kamu melamun'pak Fajri.
'eh.. nggak pak saya nggak melamun. ucap Amira terbata-bata ' apa yang kamu katakan tidak melamun dari tadi saya lewat ke ruangan saya sampai saya kembali kamu masih diam di tempat dan dengan posisi yang sama, apa yang kamu pikirkan? baru saja Amira ingin menjawab pak Fajri melanjutkan pertanyaannya lagi 'eh... atau kalau kamu ada sesuatu kamu jangan membawanya ke tempat kerja'. 'iya baik pak, saya minta maaf' ucap Amira sambil tertunduk dan bersiap pergi
kemudian pak Fajri kembali bersuara dengan berkata'Amira saya tidak memarahimu, hanya mengatakannya agar kamu tetap fokus untuk bekerja' Amira lalu berbalik Dan tersenyum 'saya mengerti pak'pak Jefri pun berbalik dan kembali bekerja.setelah jam 05.00 sore Amira sampai di kosan dia masuk dan membersihkan diri lalu duduk di tepi kasur dia tertunduk lama sehingga jatuh tetes air mata yang mengenai pahanya, ya... Amira menangis setelah sebulan sejak ia menerima pesan dari irawan pria yang iya cintai Amira selalu menahan air matanya agar tidak jatuh tapi pertahanannya telah runtuh hatinya kini benar-benar hancur, saat dia pulang tadi dia bertemu dengan tante dan om tempat dia menyewa yang merupakan keluarga jauh dan tetangga rumah saat di kampung mereka bertanya tentang foto pernikahan yang dirinya hindari dan tak mau lihat bahkan nggak mau tahu, tapi dia telah melihat foto yang mereka tunjukkan sosok pria itu dia adalah Irawan anak seorang juragan Empang di kampung Irawan bekerja di salah satu perusahaan besar tambang batubara yang mendekatinya beberapa bulan yang lalu dengan diperkenalkan oleh pamannya sendiri yang juga bekerja di perusahaan yang sama dengan Irawan, entah apa yang terjadi hingga Irawan yang baik sopan alim dan dewasa lebih memilih wanita lain yang baru dibandingkan Amira yang sudah benar-benar jatuh cinta dengan pembawaan Irawan yang baik dan dewasa.tapi semuanya telah berakhir kejadian tadi telah membuat Amira sangat frustasi mereka mempertanyakan kepada Amira mengapa Irawan menikah dengan wanita lain sedangkan Amira dan Irawan sering jalan bersama Amira hanya bisa dia membisu menahan air mata yang sudah siap ingin terjun 'saya juga nggak tahu tante Om tapi dia mengundang saya kok'mengucapkan dengan senyuman yang sangat terpaksa.'yang sabar ya Ira dia bukan jodohmu jodoh ibarat barang yang kita genggam jika dia jatuh dan hilang atau rusak berarti dia bukan jodoh kita. kata Om Rudi. Amira hanya bisa tersenyum 'iya Om saya mengerti saya ke belakang dulu om tante' pamit Amira.