Abizar tiba dikediaman mereka. Diletakan ransel di atas sofa ruang tamu. Lalu Abizar masuk ke ruang tengah, ia melihat Ziya tertidur di sofa ruang tengah. Paha. dan dadanya yang putih pucat terekspos dengan sempurna, karena baju tidur Ziya yang sangat seksi. Abizar menelan air liur, ada rasa yang bergetar di tubuhnya. Abizar berlutut di hadapan Ziya. Dibelai lembut pipi Ziya, dirapikan rambut yang jatuh di kening Ziya. Dikecup lembut bibir Ziya. Ziya menggeliat pelan, membuat dadanya terlihat membusung indah. "Zi," panggil Abizar lembut. "Engh. Abang sudah pulang?" tanya Ziya sembari mengusap mata. "Ziya sudah makan, Sayang?" Abizar tidak menjawab pertanyaan Ziya. Ziya menggelengkan kepala. "Mau Abang masakin?" tanya Abizar. Ziya tersenyum. "Memang Abang mau masakin Ziya apa?"