Sebelum membersihkan diri, Airin menatap dirinya di dalam cermin. Ia ingin tahu, bagaimana tampilannya saat berenang tadi. Wajah Airin kembali merah padam saat memperhatikan tubuhnya yang hanya tertutup oleh dua lembar berbentuk segitiga. "Ya Tuhan kenapa aku ceroboh sekali tidak mengunci pintu. Bang Angga jadi bisa melihat tubuhku kan. Bagaimana nanti kalau aku bertemu dia lagi. Ah sudahlah, semua sudah terjadi. Lagi pula tidak dosa dia melihat badanku. Bahkan jika dia ingin menikmatinya juga tidak dosa. Hah! apa yang kamu pikirkan, Airin!? Itu pikiran m***m, singkirkan dari otakmu!' Airin menggelengkan kepala seakan ingin mengusir pikiran tidak senonoh yang mulai mengotori pikirannya. Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian, Airin beranjak keluar dari kamar tidur. Ia menuju dapu