Destina hanya diam sambil memainkan sendoknya. Semangkuk soto ayam yang semula mengepulkan asap, kini sudah mulai dingin. Dia masih menimbang-nimbang perkataan Ivan beberapa saat yang lalu. "Kok tidak dimakan? Katanya tadi kamu kepingin soto ayam. Terus kenapa dibiarkan saja sampai dingin seperti itu? Kamu tidak suka makan di sini? Mau coba makan ke tempat lain?" Bisma mengira Desti tidak berselera dengan soto yang dihidangkan oleh pemilik warung yang mereka kunjungi. Gadis itu menggeleng pelan. Jelas bukan itu yang membuat dia tidak berselera makan. Destina sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Dia masih belum lupa, bagaimana wajah Ivan saat memelas, mengharapkan sebuah kesempatan yang mungkin bisa dia berikan. "Bukan karena rasa makanan atau warung ini, Bisma. Aku sedang mem