Telur Panggang

1747 Words

Suasana dapur kediaman Eyang Marwa ramai suara teriakanku saat menggoreng telur. Aku sudah lama tidak pernah memegang peralatan dapur. Bukan karena tidak ingin belajar masak melainkan Mama tak memberi izin. Setiap kali aku membantu masak bukannya memperingan tugas Mama namun merusak peralatan dan membuat dapur seperti kapal pecah. Eyang Marwa membiarkan aku menggoreng telur memakai helm dan jas hujan. Kelakuan konyol ku sukses membuat para pekerja di rumah Eyang Marwa tertawa bahagia. “Gimana cara angkatnya, Eyang? Kayaknya sudah matang ini.” “Diambil pakai spatula, Nak. Hati-hati jangan sampai kena minyak panas.” Aku mengambil telur mata sapi yang ada di atas teflon. Tampak atasnya sangat cantik tapi saat di balik bawahnya berwarna hitam. Sontak saja aku mendesah kesal. Percobaan kedu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD