Mata Berbintang

1478 Words

Selesai makan malam aku mengajak Pak Arayan nongkrong di rooftop cafe. Awalnya aku hanya bercanda mengajaknya menikmati pemandangan Tawangmangu dimalam hari. Eh, ternyata Pak Ayang mau. “Tumben tahan dingin,” ujar Pak Ayang. “Kayaknya efek mie hotplate jadi nggak terlalu dingin.” “Kamu melarang Nayeef makan dua porsi sementara kamu sendiri habis hampir tiga porsi.” “Sejak siang saya belum makan, Pak. Saking sibuknya bantuin Mama dan Bude beberes. Beda sama Adek, dia setiap jam mah ngemil.” “Kasihan sampai nangis tidak kamu kasih mie hotplate.” Aku terkekeh pelan saat teringat wajah manyun Nayeef. Sebelum kembali ke villa dia sempat menangis karena aku tidak mau memberinya sesuap menu makan malamku. Bukan karena pelit melainkan aku sedang menjalankan amanah dari Mama. “Besok juga sud

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD