PROLOG
[Galeri Selonia de Lune, Kerajaan Teserrie]
“Bravo! Bravo! Evelyn kembali menampilkan peran luar biasa abad kini! Ratu drama nomor satu Selonia!”
Sorak suara dterdengar ke penjuru ruangan pementasan, seorang wanita anggun yang mengenakan topi berbulu angsa, rambut terurai memanjang hingga pinggang, kini ia menjaadi pusat dari kerumunan. Mengangkat satu gelas berisi anggur, ia berseru, “Aku takkan bisa melalui semua ini tanpa bantuan kalian! Untuk kesuksesan drama panggung Selonia de Lune, mari bersulang!”
“Evelyn terlalu rendah hati!” kata seorang wanita lain yang juga merupakan aktris pemeran drama, “oh, apa kau tergsa-gesa untuk ke tempat lain? Mengapa sudah memakai topi dan syalmu?”
Evelyn menyeringai, “Ada seseorang yang sangat penting di kota yang mengundangku setelah penampilan tadi. Dia mengirim seseorang untuk menjemputku.” Evelyn lalu mengisyaratkan sudut matanya ke kanan, menunjuk pada seorang priaa berjubah hitam yang menunggu di lorong luar Galeri Selonia de Lune.
“Sampai jumpa, Mytha!”
Mytha melambaikan tangan, “Eve! Jika itu tawaran bangsawan pertimbangkanlah dua kali!”
‘Tidak ada permintaan yang menguntungkan yang keluar dari mulut bangsawan.’
***
“Anda akan membawaku ke mana?”
Evelyn bertanya pada pria yang ada di kursi kereta dengannya saat ini. Pria itu hanya mendengus pelan, “Tunggu saja, Tuanku memerlukan sesuatu dari Anda untuk didiskusikan.”
“Baik, mengenai?” tanya Evelyn lagi, memancing.
“Bisa mengenai Kerajaan Teserrie, tentunya,” sahut pria itu dengan nada datar. “Dan beliau melihat bakat Anda cukup untuk sebagai senjata.”
“Maaf, senjata??” Tentu Evelyn memicingkan mata dan kembali mengulang, kalau saja ia salah dengar. “Untuk apa memerlukan ratu pemeran drama ke ranah bangsawan?”
“Detailnya akan disampaikan Tuan saya.” Kini pria itu membuka pintu kereta,” Kita sudah sampai. Selamat datang di kediaman Duke West of Wisteria.”
Tangan besar pria itu terulur di depan Evelyn, sebagai seorang gentleman yang baik tentunya hal ini layak dilakukan pada seorang wanita. Tetapi, Evelyn sendiri hanyalah rakyat jelata, bukan bangsawan. Perlakuan ini, apakah tidak apa-apa?
Pria itu menuntun Evelyn menuju mansion besar milik Duke Norton West, Duke yang berkuasa di wilayah barat dari Kerajaan Teserrie. “Duke menunggu di depan, persiapkan penampilan seanggun mungkin seperti di panggung.”
Evelyn menelan ludah, ia hanya menganggguk. Kini ia di hadapkan dengan megahnya mansion milik Duke Norton yang cukup untuk menampung hampir tiga perempat perumahan elit di Kota Finchley, ibukota Keajaan Teserrie.
Seorang pria tua, Evelyn mengira-ngira dia adalah kepala pelayan dari mansion ini, Butler khusus Duke Norton West. Terlepas dari wajahnya yang sudah berkeriput dan tua, pria itu memberikan salam hormat, sebuah senyuman menawan untuk pria seumurannya, Evelyn memperkirakan pria itu berusia empat puluh atau awal lima puluh.
“Selamat datang, Nona Evelyn dari Galeri Selonia de Lune, di kediaman termasyur milik keluarga West. Mari, Duke Norton West sudah menunggu di ruang kerjanya.”
Para pelayan wanita kemudian berdatangan, mereka mengambil tas, syal, dan topi milik Evelyn satu persatu, “Jangan khawatir, barang-barang Anda akan dijaga dengan baik oleh maid kami,” Butler tua itu menenangkan Evelyn yang kikuk.
“Damian, antarkan Nona menuju Tuan Duke.” Kepala Pelayan itu memberikan perintah pada pria yang menjemput Evelyn, sekarang Evelyn tahu nama dari pria yang super merengut selama perjalanan ini.
‘Namun apakah tidak apa-apa pelayan memberikan perintah pada pria itu? Dilihat dari manapun Damian lebih mirip seperti, apa ya, Knight?’ batin Evelyn.
Saat Evelyn sudah sampai di ruangan dengan ukiran pintu megah, Damian mengetuk pintu itu tiga kali, “Master, Nona Evelyn dari Galeri Selonia de Lune sudah datang.”
“Masuklah.”
Suara pria tua di dalam ruangan terdengar, mempersilakan Evelyn untuk masuk.
Ketika keduanya masuk dalam ruangan itu, Evelyn mendapati Duke Norton West yang selama ini namanya hanya dapat dibaca di koran-koran atau mendengar dari tamu bangsawan wanita yang datang ke galeri, ternyata terlihat sangat tampan meskipun sudah berusia lanjut, dan air mukanya menunjukkan wajah kebapakan, dan apa itu, apakah Evelyn tidak salah lihat. Raut Duke Norton ketika mendapati Evelyn bediri termangu, ia justru terkejut dan seperti.. merindu?
“Kau.. benar-benar mirip sekali… mirip sekali dengan Agnesku,” suara Duke Norton bergetar, seolah-olah dunianya yang sudah runtuh kembali bangkit.
“Saya Evelyn dari Galeri Selonia de Lune, Tuan Duke West, saya memberi hormat pada Rembulan dari Barat Teserrie, siap melayani Anda.” Evelyn membungkuk kecil layaknya etika bangsawan wanita, curtsy anggun miliknya selalu menjadi pusat perhatian. “Apakah Tuan Duke memiliki sesuatu yang ingin disampaikan pada saya sehingga mengundang saya untuk datang ke kediaman West secara pribadi?”
Mendengar suara Evelyn, Duke Norton tertawa kecil. Tersadar dari mimpi panjang yang mustahil membawa kembali kebahagiaannya, “Seperti yang kau tahu, Nona, berita-berita itu, apa Anda sudah mendengarnya?”
“Sudah, Tuan Duke,” kata Evelyn pelan. “Tentang kesehatan putri Anda..”
“Sebenarnya, Agnes telah tiada.”
“Kabar ini, tidak ada orang di luar kediaman Duke West yang mengetahuinya, Nona yang pertama.”
Kini Evelyn menahan napas, tangannya menutupi mulut dan tidak menyangka hal ini terjadi pada putri semata wayang Duke. Evelyn pernah sekilas menyaksikan Agnes mengunjungi galeri, dan itu adalah dua bulan lalu saat Evelyn menampilkan peran Cinderella, bersama seorang pria yang berpenampilan asing. Kerap kali juga ada bangsawan yang salah mengira Evelyn adalah Agnes West, entah dari sisi apa.
“Apakah sakitnya.. begitu parah?” tanya Evelyn masih terkejut. “Lady pernah mengunjungi galeri saya bersama seorang pria dua bulan lalu. Saya tidak menyangka..”
Duke Norton menggeram. “Dia tidak sakit separah itu, fisiknya memanglah lemah, namun dia tidak sakit. Seperti yang kuduga, pria mengerikan itu!”
“Terus terang saja, saya ingin Anda berpura-pura menjadi Agnes, putri semata wayangku yang telah tiada.” Duke Norton kini menggenggam tangan Evelyn. “Nona, kau sungguh mirip dengannya, terakhir kali aku meminta Damian menyelidiki jika ada seorang wanita yang mirip dengan Agnes di kota, aku memintanya untuk kemari, dan kau ada di sini sekarang.”
“Kenapa harus saya?” tanya Evelyn takut dan cemas, tentunya ini bukan untuk maksud yang baik. Duke Norton terlihat sangat geram akan sesuatu.
“Karena Anda yang paling mendekati Agnes, Nona Evelyn,” Duke Norton menunjukkan lukisan putrinya. “Lihat sendiri.”
“Dan, kudengar Anda pandai memikat pria.”
“Itu memang benar,” Evelyn mengiakan, banyak pria yang mengagungkan kecantikan Evelyn, tak sedikit bahkan menawarkan harta dan tanah untuk memiliki Evelyn. Saat ini, meskipun takut ia perlu mendengarkan detailnya. Sudah pasti ini tugas dari Duke West. “Jadi, apa misi saya?”
“Rayulah Pangeran dari Utara itu, Pangeran Mael Wister.” Duke Norton menggeram dan melemparkan beberapa dokumen. “Dialah penyebab Agnes menjadi seperti ini, aku ingin balas dendam. Berhubung Raja Adrian memberikan perintah penyelidikan padaku terkait gerak-gerik mencurigakannya di Teserrrie, sekalian saja.”
Evelyn kini terfokus pada Duke Norton West, pria tua ini, dia sunggu serius, nampaknya ia amat mencintai putrinya. Namun tetap saja, ini misi yang berbahaya.
“Apa yang akan saya dapatkan, Duke? Selama misi berjalan dan setelahnya?” tanya Evelyn membuat kesepakatan terlebih dulu. Toh Evelyn ragu ia dapat menolak hal ini. Damian akan memburunya jika ia menolak permintaan Duke, terlihat jelas Damian di sudut ruangan menggenggam pedang sedari tadi.
“Jaminan keselamatan dengan pengawalan, sepuluh ribu koin Kinna, bagaimana menurut Anda, Nona Evelyn?” Duke membuka penawaran pertama, “jika setuju mari siapkan kontraknya, bahkan misi ini tidak perlu sampai Pangeran itu jatuh, ketika kelemahannya sudah terungkap, Nona hanya perlu sampaikan padaku, dan saat itu juga kontrak selesai. Aku akan menyelesaikan sisanya. Terlebih-lebih kau sangat mirip Agnesku, aku tidak akan menyuruhmu membahayakan nyawa, biar Damian dan lainnya. Misal kau gagal dan ketahuan, tidak ada cacat di kontrak yang akan menjatuhkanmu, nama West akan menjaminnya dan akan memberimu tempat di sosial, namamu sebagai Evelyn dari Galeri Selonia de Lune juga takkan ternodai, akan kujamin nama itu tetap aman dan bisa membuatmu kembali, samarannya misal kau pergi untuk berkeliling atau cuti tahunan, bisa juga bangsawan ternama memanggilmu sehingga tidak bisa kembali sementara ke galeri.”
Duke Norton kemudian kembali menambahkan dengan penekanan, “Semoga Nona mengingat bahwa Norton West memiliki sebutan lain selain Rembulan dari Barat Teserrie, yaitu Anjing Penjaga Raja, apakah sudah cukup meyakinkan untuk Nona?”
Evelyn tentu tahu hal itu juga. Jika ada huru-hara dari kerajaan lain atau bangsawan yang tidak tertib, tiba-tiba keesokan paginya semua sudah normal, West-lah yang menyelesaikan, itu bukan kabar burung belaka, Keluarga West adalah bayangan hitam dari keluarga Kerajaan Teserrie.
Kini Evelyn mempertimbangkan dari yang dia dapatkan terlebih dulu. Sepuluh ribu koin Kinna setara dengan satu rumah di kompleks bangsawan pengabdi raja. Pengawalan dan hal lain sudah pasti ada. Kediaman Duke akan sediakan semua yang diperlukan. Bahkan jika gagal pun akan ada jaminan keselamatan.
Oke, tidak ada salahnya mencoba.
“Sepakat, mohon siapkan kontraknya segera Tuan Duke,” Evelyn tersenyum dan mengulurkan tangan, Duke Norton menjabatnya langsung. “Jadi, apa yang harus saya lakukan pertama-tama?”
“Hadirlah dalam pesta masquerade malam ini, di istana. Target ada di sana. Dekati, rayu, korek apapun yang bisa kau dapatkan, dan laporkan padaku.” Duke Norton West menyerahkan amplop undangan bercap segel Istana Lumiere, Istana Utama Teserrie. Undangan khusus bangsawan.
Duke Norton kemudian menjentikkan jari, Damian yang siaga kemudian menekuk lutut di hadapan Duke. Tanda ia siap dengan apapun. “Damian akan mengawal Anda, Pelayan di luar akan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana kebiasaan Agnes.”
Evelyn tertawa kecil. Pesta? Itu hal yang mudah.
“Aku bersedia menerima misi ini, ‘Papa’.”
“Asalkan aku mendapatkan harga yang pantas ya, ‘Papa’.”
“Kudengar sandiwaramu hebat, dan itu benar, tidak ada keraguan dari suaramu,” Norton West tersenyum sejenak, meskipun sudah menduga bahwa wajah Evelyn mirip Agnes, dia masih tidak menduga bisa semirip ini, seperti doppelganger. Bahkan suaranya. Keterampilan sandiwara Evelyn juga sangat meyakinkan.
“Kontraknya akan siap malam ini, pulanglah dengan selamat, ‘Agnes’.”
Evelyn kemudian kembali melakukan curtsy yang indah, “Tentu ‘Papa’. Malam ini akan menjadi malam yang indah, ‘Agnes’ takkan mengecewakan Anda.”
Sebuah misi untuk memata-matai Pangeran dari Utara.
***