Louisa tersenyum menatap layar ponsel. “Tunggu sebentar, aku cari Ellio.” Louisa mengangguk. Wanita yang sedang duduk di depan meja rias tersebut meraup keseluruhan rambut, lalu menggulung asal ke atas. Tangan kiri menahan gulungan rambut, tangan kanan meraih jepitan. Sementara sepasang mata masih memperhatikan layar ponsel yang terletak pada phone holder di atas meja. Seperti biasa. Kegiatan pagi Louisa adalah menghubungi salah satu penyemangatnya. Selain kedua orang tuanya tentu saja. Suara ketukan membuat Louisa mengalihkan sejenak perhatian dari layar ponsel. Wanita itu menoleh ke arah daun pintu. “Sarapan sudah siap, Nona.” “Baik. Sebentar lagi aku turun.” Lalu Louisa kembali memutar kepala ke depan. Menggulir bola mata ke arah benda penghubung yang masih menyala—sepasang mata L
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books