MPE Bab 31

1741 Words

“Bisa kita bicara empat mata, Tuan Arkane?” Louisa menatap sang ibu, lalu Sebastian bergantian. Lipatan halus menghias kening yang tidak tertutup poni. Sebastian mengangguk. “Tentu,” kata pria itu sambil tersenyum kecil. Sebastian kemudian menoleh ke arah Louisa tepat ketika Louisa sedang menatap pria itu. Mulut Sebastian tidak mengeluarkan satu kata pun, namun sorot mata pria itu berbicara banyak. Louisa mendesah dalam hati. Wanita muda tersebut kemudian mengalihkan tatapan pada Ellio yang masih duduk di ranjang bersama ibunya. “Ellio … ayo kita cari makanan.” Yang dipanggil mengernyit. “Ellio sudah makan, Mommy,” jawab jujur anak itu. Ellio mengusap pelan perutnya—memperlihatkan pada Louisa jika dia sudah kenyang. Louisa mengedip. “Ellio bisa main di taman bersama Mommy.” Ellio m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD