“Halo.” Louisa terdiam di tempatnya dengan tubuh kaku. Wanita itu menarik dalam-dalam napasnya, lalu menghembuskan samar melalui lubang hidung. Sementara itu, di rumahnya--Sebastian mengernyit. Dia sedang memeriksa beberapa laporan ketika tiba-tiba pintu ruang kerjanya terjeblak dari luar, lalu Ellio masuk sambil mengangkat ponsel di tangannya. Sang putra memberikan ponsel sambil mengatakan jika mommy nya ingin bicara. Lalu ketika dia menyapa wanita yang masih terhubung dengannya, Louisa justru diam tidak bersuara. “Louisa.” “Apa kamu ada waktu? Bisa kita bicara empat mata?” “Aku akan menjemputmu.” “Tidak perlu. Aku yang akan datang padamu.” Sebastian terdiam beberapa saat. “Kalau begitu, datanglah ke rumah. Kita makan malam bersama Ellio dan mama.” Pria itu mengedip beberapa kali b