Dua Puluh

214 Words

Semakin diikuti oleh Eza, langkah Alesha semakin lebar dan semakin sulit, tetapi sial pintu lift -nya belum terbuka, sehingga Eza berhasil menyamail langkah mereka. "Enggak berhasil ikutin gue, kan?" "Enggak." Eza menampilkan deretan gigi putihnya. Saat pintu lift terbuka, keduanya masuk dan ada beberapa orang di dalam yang membuat mereka berdesakan, dan terjadilan sentuhan fisik antara Eza dan Alesha. Jantung Alesha masih sama ternyata, masih berdetak untuk Eza saat terjadi kontakan fisik. Setelah sampai di lobi mereka jalan beriringan keluar dari lift. Sebelum Alesha semakin berjalan cepat, Eza buru-buru menggandeng tangan mantannya itu. "Biar lo nggak ilang." Eza enggak tahu gimana kondisi jantung Alesha saat ini, sial rasa ini kenapa kembali muncul. Seakan hati Alesha benar-benar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD