Dua Puluh Dua

214 Words

Setidaknya Alesha tidak akan menjaga jarak dengan Eza lagi, itu suďah cukup membuat Eza senang. "Di dekat sini ada warung enak. Mau coba nggak?" "Boleh." Mereka langsung ke warung bebek yang terkenal enak, dan tidak pernah sepi pengunjung. Keduanya duduk di meja yang berada di tengah, lalu pelayan menghampiri. "2 paha bebek, sambalnya super pedas, sama 2 es jeruk ya, esnya banyakin, dan gulanya dikit aja." "Baik, mohon ditunggu." Setelah itu pelayan melenggang pergi. "Kok lo masih ingat kesukaan gue?" "Ralat, itu kesukaan kita. Nggak mungkin lah gue lupa, lima tahun jadian bukan waktu yang sebentar." Benar kata orang, setelah putus mantan akan terlihat lebih cantik, dan pernah menyia-nyiakan dia kan menjadi suatu penyesalan yang panjang, itu yang dirasakan oleh Eza saat ini. Kalau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD