32 | Kekecewaan

1439 Words

"Daddy!" teriak Sasi kesal. Dengan segera Sasi mengusap-usap kupingnya yang terasa panas dan Sasi yakin sudah memerah. "Kenapa, sih, kebiasaannya buruk sekali? Aku bukan Liam atau anak-anak, aku perempuan dewasa." "Ya, perempuan dewasa yang suka berbohong." Yudistira menyandarkan pinggulnya ke meja makan, kemudian menatap Sasi dengan intimidasi. "Siapa bilang Liam butuh KFC dan cola? Siapa yang menulis kalau Liam akan mogok makan kalau tidak dibelikan kedua itu?" Sasi langsung mengantup bibirnya, kemudian mengalihkan pandangan ke arah lain. Sasi menjilat sendok es krim berulang-ulang dan menggeleng. "Bukan aku," sangkal Sasi, tapi jelas saja itu kebohongan. Tapi Sasi enggan mengakui. "Aku tidak memegang ponsel sejak tadi. Geledah saja. Lagian aku sudah lama di dapur." "Kalau kamu berboh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD