16 | Perasaan Sasi pada Liam

1369 Words

"Dokter, aku pernah merasakan mendekati surga sebelumnya." Yudistira langsung menoleh, kemudian memasang ekspresi terkejut. "Benarkah?" Gema, anak berusia dua belas tahun itu mengangguk dua kali. "Dulu saat aku berada di UGD, saat aku hampir meninggal. Saat itu terasa sakit dan tiba-tiba tidak sakit, dan aku menjadi nyaman. Aku melihat cahaya putih, dan berada di antara melihat dan tidak melihat sepasang sayap malaikat." "Kau melihat malaikat?" tanya Yudistira lagi. Ekspresinya sangat tertarik, bahkan posisi duduk Yudistira sudah berubah menjadi sepenuhnya menatap pada Gema. "Seperti apa malaikat di dalam penglihatanmu?" "Tapi, kemudian cahayanya menghilang, Dokter. Itu karena obat. Mereka pasti memberiku obat penghilang rasa sakit." Senyum Yudistira mengembang. Dengan lembut Yudistir

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD