Meski hujan sudah berhenti, Dela tetap berjalan santai menuju apartemen Dave. Perempuan itu memikirkan perkataan Dika tadi saat membantunya terlepas dari Revo. Bukannya baper, tapi sebagai seorang perempuan normal, mendengar perkataan seperti itu pasti terbesit rasa bingung. Itu ucapan bercanda atau serius? Dela berjalan seraya mengayun-ayunkan kakinya. Pipinya ia gembungkan, tangannya memegang kuat tali tas yang ia kenakan. Tanpa memikirkan bajunya yang sudah basah. Dia meyakinkan diri, bahwa ucapan Dika tadi hanya sekedar bercanda. “Lama banget lo pulang.” Suara yang tiba-tiba muncul membuat Dela menoleh ke samping kanannya. Itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan. “Dari mana lo?” tanya Dela, mereka berdua berjalan beriringan menuju apartemen. “Baju lo basah,” komentar Dave. Dela