“Akhirnya selesai juga ini UAS,” kata Andin yang tersenyum legah. Padahal ujian terakhir belum dimulai. Dela tak menggubris perkataan Andin itu. Dia lebih memilih membaca materi dari pada harus mendengar rasa legah Andin, seakan dia belajar keras selama ini. Posisi duduk mereka masih tetap sama sejak pertama kali ujian. Dave duduk di samping kirinya, Andin di samping kanan, dan Jaka di depannya. Dela menoleh ke arah pintu masuk, melihat Dave dan Jaka yang berjalan memasuki kelas. Entah mengapa, di mata Dela, Dave terlihat lebih tampan dari sebelumnya, cahaya-cahaya terang keluar dari belakang punggungnya. Seakan memancarkan kesilauan. Begitu sampai di samping meja Dela, tangan Dave terulur, mengelus puncak kepala Dela. Hal itu membuat seisi kelas menatap kaget. Terutama Andin dan Jaka.