Bab 14

1141 Words

POV Rara "Kamu serius mau menyaksikan ijab qobul mereka, Ra? Kalau tidak kuat, kita datang saat resepsi saja," ujar Mama. Kebetulan pagi ini kami sudah rapi dengan pakaian serba putih. Mama memakai Gamis putih bercorak bunga berwarna pink, sementara aku memakai kebaya putih bermodel, dengan bawahan celana Levis warna hitam. "Insya Allah, Rara kuat, Ma. Kenapa tidak kuat? Toh Lingga bukan siapa-siapa, Rara. Lagipula, kami baru pertama kali berkenalan," sanggahku. "Sudah, kalau begitu," ucap Mama. Kami pun mencari taksi agar bisa sampai ke pesta pernikahan adik tiriku itu. ***** "Pak, kita ke gedung merpati 3," ucapku kala kami sudah mendapat taksi yang di cari. "Siap, Mbak," balas Pak Sopir. Aku duduk sambil memegangi tangan, Mama. "Kuat … kuat … kuat, Ra. Jangan nangis dan jangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD