“Mah, Pah, kenalin dia Emely,” ucap Gibran menatap kedua orang tuanya. Mamah Ayu tersenyum melihat wajah Emely yang sangat cantik. “Pacar kamu?” Gibran mengangkat tautan tangannya yang terhiasi cincin berlian di sana. “Tunangan Gibran, Mah. Maaf kalau Gibran enggak bilang apa-apa.” Seketika Liani pun terkejut akan ucapan Gibran. “Selamat, Dek. Akhirnya, lo bakalan nyusul gue juga.” Semua yang ada di sana pun sontak tertawa lepas mendengar penuturan Liani. Namun, tidak dengan Faray yang sejak tadi menatap Emely dari atas sampai bawah. Tatapan wanita itu pada dirinya memang sedikit aneh, membuat Faray risih. “Tuh, Pah! Mas Gibran kode biar direstuin nikah,” canda Faray sembari meminum jus jeruk yang ada di hadapannya, lalu memberikannya lagi pada Azka. Kedua lelaki itu memang sangat dek