Pagi-pagi sekali sebagai orang yang pertama kali bangun, Kayna pun langsung bersiap untuk membersihkan diri. Karena sebentar lagi mereka akan kembali ke Jakarta. Sebelum itu, mereka harus membeli oleh-oleh terlebih dahulu. Setelah membersihkan diri, Kayna melirik kedua temannya yang masih terlelap. Mereka sama sekali tidak terusik saat dirinya menyibakan tirai jendela balkon yang menyilaukan mata. Padahal matahari sudah menyingsing menunjukan sinarnya, tetapi mereka sama sekali tidak terusik malah semakin mendengkur keras. “Res, bangun!” ucap Kayna sembari menarik selimut Adresia yang menutupi gadis itu hingga ujung kepalanya. Adresia menggeliat pelan, lalu kembali mendengkur mengabaikan panggilan Kayna. Merasa terus diabaikan oleh gadis itu, akhirnya Kayna pun memilih untuk menyerah s