Kayna mendelik terkejut mendengar penuturan Faray yang kelewat jujur. Ia memang belum pernah melakukan hal itu pada siapa pu. Walaupun sering kali melihat di dalam drama percintaan, tetapi ia sama sekali tidak pernah membayangkan akan mempraktekannya langsung. Apalagi dengan Faray. Sama sekali terlintas di benak Kayna pun tidak. Faray tertawa pelan melihat raut wajah terkejut Kayna, lalu ia pun menyeka bibir Kayna yang basah akibat ciumannya. Ia ingin sekali mencumbu bibir itu lagi, tetapi ia tidak ingin membuat Kayna takut. Karena perasaan gadis itu begitu polos yang tidak pernah tersentuh siapa pun pasti membuat batinnya sedikit terguncang. Melihat Faray yang menjauh sedikit dari tubuhnya, Kayna pun langsung bergegas mengambil tas mungil dan beranjak turun dari mobil dengan sabuk penga