2. Penyamaran Tuan Puteri

1095 Words
Nastya Norman Lelaki yang menyamar sebagai OB bernama Jimmy itu sebenarnya adalah Nastya Norman. Dia baru pulang ke rumah setelah lima tahun belajar di luar negeri. Sebagai putri tunggal dari keluarga kaya raya tentu saja Nastya menjadi anak kesayangan. Akan tetapi hal itu tidak menjadikannya sebagai gadis manja. Nastya sangat mandiri, lincah dan tentu saja parasnya sangat cantik seperti tuan putri dalam negeri dongeng. Nastya pulang tanpa memberi kabar sebab sengaja ingin memberi kejutan kepada kedua orang tuanya. Dalam pikirannya pasti Mami dan Papinya akan kaget melihat kehadirannya. ''Wah, rumah ini masih sama seperti saat aku berangkat ke luar negeri dulu,'' batin Nastya tak sabar. Akan tetapi sesampainya di dalam rumah justru Nastya sendiri yang di buat terkejut saat melihat papinya yang dulu begitu gagah tapi kini duduk di kursi roda dengan tubuh kurus. ''Pi,'' gumam Nastya lemah. ''Nastya, kenapa kamu tidak bilang kalau mau pulang? Jadi mami bisa menjemput,'' pekik Sonia langsung lari dalam pelukan anaknya. ''Mi, kenapa papi jadi begini?'' tanya Nastya tak kuasa membendung air matanya. ''Papimu terkena penyakit stroke sejak tiga tahun yang lalu,'' jawab Sonia tak menyembunyikan kebenaran lagi. Nastya langsung bersimpuh di depan kaki papinya. Dalam bayangannya ada sang papi yang sangat sehat, agak gemuk dan juga sangat tampan. Norman hanya meneteskan air mata sambil memaksakan tersenyum. ''Nak, kamu jangan bersedih lagi. Nanti papi kamu akan semakin terpuruk,'' pinta Sonia sembari membantu putrinya berdiri. Nastya berdiri dan memeluk papinya, sekuat hati gadis itu menahan air mata agar tidak tumpah. ''Pi, aku pulang. Papi harus segera sembuh ya?'' bujuk Nastya. Norman hanya mampu mengedipkan mata tanda setuju. Nastya sedih, sebab mendengar suara papanya saja sudah tidak bisa. ''Sayang, sekarang saatnya papimu makan dan minum obat. Sebaiknya kamu mandi dan makan ya? Nanti Mami akan menjelaskan semuanya,'' pinta Sonia lembut. ''Iya, mami,'' jawab Nastya patuh. Nastya memandang maminya yang dengan sabar mendorong kursi roda papinya ke depan rumah yang suasananya lebih segar. Setelah itu Nastya masuk ke kamarnya yang berada di lantai dua. Di dalam kamarnya pun juga tidak ada perubahan, masih sama seperti lima tahun yang lalu. Hanya saja kini suasananya tidak sehangat dulu, jika diingat akan menyanyat hati. Nastya mandi sambil melamun, teringat jelas dulu dia seperti tuan putri yang selalu dimanjakan oleh papi dan maminya. Keluarga mereka sangat bahagia dan selalu harmonis. Bahkan semua teman – teman Nastya merasa sangat iri padanya karena memiliki kehidupan yang sempurnya. Sedangkan kini segalanya telah berubah, tak ada lagi keceriaan di rumah yang megah ini. Karena terlalu larut dalam lamunan sampai Nastya tidak sadar jika dia sudah berada di dalam kamar mandi selama satu jam lebih, bahkan wajah pucat dan tubuh menggigilnya tak dirasakan lagi. ''Nastya… Nastya… Kenapa kamu lama sekali?'' Teriak Sonia sangat cemas. Mendengar panggilan maminya yang berkali – kali Nastya langsung buru – buru mematikan showernya dan mengambil handuk. Begitu keluar maminya langsung khawatir. ''Ya ampun sayang, kamu kenapa lama sekali mandinya?'' ucap Sonia mengambil handuk lain dan membantu putrinya mengeringkan rambut. ''Cepat pakai pakaian kamu, mami ambilkan makanan dulu,'' timpal Sonia berlalu pergi. Tepat setelah Nastya memakai baju maminya sudah kembali dengan membawa nampan yang berisi nasi goreng serta segelas s**u. ''Minum dulu susunya, biar tubuh kamu hangat!'' perintah Sonia lembut. Nastya dengan patuhnya meminum susunya sampai setengah gelas, dalam hatinya menyesal juga kenapa begitu ceroboh. Jika dia sakit pasti akan menambah beban maminya. ''Papi dimana'' tanya Nastya lemas. ''Setelah minum obat papimu tidur, ayo mami suapin!'' kata Sonia. ''Tapi mami sambil menceritakan kenapa semua ini bisa terjadi ya?'' pinta Nastya. ''Iya,'' jawab Sonia yang menahan pedih. Nastya membuka mulutnya sambil memperhatikan maminya bercerita. ''Sebulan setelah kamu berangkat ke luar negeri, tepat di depan hotel milik keluarga kita juga di bangun hotel baru. Awalnya papi kamu merasa biasa saja, karena hotel kita sudah menjadi nomor satu selama berpuluh – puluh tahun. Namun siapa sangka empat tahun kemudian hotel baru itu jadi jadi dan langsung merebut semua pelanggan hotel papimu. Semenjak itu hotel kita sepi, papi mulai stress. Pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Jadi penghasilan perbulan tidak cukup untuk menutupi pengeluaran mengoperasikan Hotel Bima Sakti. Sampai pada akhirnya sudah tidak bisa bertahan lagi. Sekarang hotel milik keluarga kita yang dulunya paling terkenal kini sangat sepi. Banyak karyawan yang terpaksa di PHK. Papamu karena merasa gagal akhirnya terkena penyakit stroke,'' ujar Sonia sudah berkaca – kaca matanya. Nastya hanya terdiam, selama lima tahun di luar negeri dia masih hidup normal dan penuh kemewahan. Siapa sangka di rumah orang tuanya mengalami hal yang sangat sulit. ''Bagaimana dengan hotel cabang kita, Mi?'' tanya Nastya penasaran. ''Ya masih berjalan, tapi karena hanya hotel kecil hanya cukup untuk kebutuhan kamu selama di luar negeri,'' jawab Sonia apa adanya. ''Maafkan Nastya, Mi,'' ucap Nastya merasa bersalah. ''Loh… Semua ini bukan salahmu, Nak. Papi dan mami sejak awal sudah sepakat tidak akan memberitahukan padamu keadaan yang sebenarnya sampai kamu lulus sekolah. Karena kamu adalah satu – satunya harapan kami,'' balas Sonia keibuan. ''Mi, Nastya sekarang sudah dewasa. Nastya berjanji akan berusaha mengembalikan lagi kejayaan hotel Bima Sakti seperti dulu lagi,'' sumpah Nastya. Setelah makan Nastya di suruh tidur, akan tetapi matanya tidak mau terpejam karena memikirkan nasip keluarganya. ''Aku tahu papiku sakit karena batinnya tertekan, jika aku bisa mengembalikan hotel keluargaku seperti semula aku yakin papi pasti bisa semangat untuk sembuh,'' batin Nastya. Nastya pun berpamitan keluar, dia penasaran ingin melihat keadaan dengan secara langsung. Dan betapa tragisnya melihat hotel Bima Sakti sangat sepi, sedangkan hotel Antariksa yang di depannya sangat ramai. ''Aku tak percaya, hotel keluargaku yang paling megah nomor satu bisa terkalahkan dengan mudah,'' batin Nastya. Nastya penasaran juga ingin memasuki ke hotel Antariksa tersebut, akan tetapi baru turun dari mobilnya sudah bertemu dengan seorang teman lama. ''Yo… Tuan Putri sudah pulang, oh iya sekarang sudah bukan Tuan Putri lagi karena keluarganya telah bangkrut,'' sindir gadis sebaya Nastya. ''Aurora, lima tahun tak bertemu denganmu masih saja tidak ada yang berubah darimu,'' balas Nastya tertawa sinis. ''Huh, sudah bangkrut saja masih begitu sombong,'' maki Aurora. ''Setidaknya aku punya harga diri, tidak sepertimu dirimu yang gila harta sampai tidak tahu malu,'' jawab Nastya langsung berpaling dan masuk ke mobilnya lagi. ''Sial, kenapa aku bisa bertemu sama mak comber itu. Aku harus menyamar, kalau masuk seperti ini pasti nanti aku di hina. Biar tidak di curigai sepertinya aku menyamar sebagai laki – laki dan bekerja menjadi OB. Dengan begitu aku bisa bebas pergi kemanapun,'' batin Nastya tak ingin menyerah. Nastya pun menghubungi Aliando, teman masa kecil yang selalu bisa diandalkan. Dan pada hari pertama bekerja Nastya sudah langsung bertemu bahkan mengalami kejadian tak terduga dengan rivalnya. Untung saja Saiko waktu itu tidak menyadari jika dirinya adalah perempuan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD