13. Pertemuan Tak Terencana

2547 Words

Terbangun di sebuah kamar yang cukup asing, Paula pun berjalan setelah turun dari ranjang besar yang ditidurinya tadi. Ketika ia membuka pintu kamar ini, ternyata Paula langsung disuguhkan oleh pemandangan suap-suapan. Ia marah dan langsung berlari ke arah kedua orang yang terkejut ketika mengetahui kehadirannya. "P-paula? Sudah bangun, Sayang?" Indira mengulas senyum manisnya. Ia mulai membiasakan dirinya untuk memanggil Paula dengan sebutan 'Sayang'. "Minggir! Jangan dekat-dekat Daddy! Paula nggak suka!" Indira menelan ludahnya seketika. Ia berpikir, mungkin saja mood Paula sedang buruk. Apalagi selepas bangun tidur seperti ini. Gadis itu mencoba memaklumi sikap Paula ini. Sedangkan Regar langsung meraih tubuh Paula ke dalam pangkuannya. "Kenapa harus bentak-bentak Kak Rara sih?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD