*****
Kecanggungan begitu terasa terutama untuk Amanda. Mengingat tingkah bodoh dan gil4 yang baru saja ia lakukan bersama Darko membuat dirinya ingin menenggelamkan diri ke dalam Sungai Nil saja. Bagaimana mungkin, ia dengan mudahnya tergoda hanya dengan sentuhan pria tampan si4lan itu? Amanda tak habis pikir dengan tubuhnya yang tidak bisa berkompromi pada hati juga akalnya. Wanita cantik nan pemarah itu harus berusaha menjaga gengsi dan juga menaikkan kembali harga dirinya. Dirinya tidak boleh jatuh dalam pesona pria itu. Tidak, tidak boleh pokoknya tidak boleh!
"Untuk apa kau masih duduk di sini?" tanya Amanda dengan ketus.
Darko mendongak mendapati wanita seksi yang memiliki ribuan ucapan pedas dan tajam ini sedang bersedekap tangan menatapnya sinis. Padahal, beberapa menit yang la
