"maaf saya telat..."seru Nathan saat dirinya baru saja sampai diruang pertemuan rumah sakit. Sudah ada beberapa dokter yang menunggunya tidak terkecuali dokter Franki,pria itu menatap sinis kearah Nathan,apalagi dirinya melihat rambut Nathan yang sedikit basah. Siapa yang tidak akan berfikir negatif jika suasana pagi sangat mendukung untuk berbuat yang ia-ia. Apalagi keponakannya baru saja menikah dan sialnya lagi dengan wanita yang sebenarnya pernah menjalin hubungan dengannya. Cih...menggelikan! batin Franki. Seolah tak suka dengan ketidak frofesionalan kepanakannya Frank membuka suara"harusnya kau tau. Sebagai pemilik sah rumah sakit ini. Kau harus memberi contoh yang baik." Nathan tau jika pamannya masih menaruh dendam akibat dirinya yang ikut campur urusan pribadinya,sambil setenga