Kemeja putih dipadu dengan bawahan hitam membuat Chaira terlihat seperti karyawan kantoran. Sembari menenteng tas kanvas berisi bekal makanan buat tuan menyebalkan bin durhaka. Sejak kejadian malam menggairahkan itu tuan durhaka seakan menghindarinya. Tidak bertegur sapa,sarapan pagipun ia lewatkan begitu saja. Hingga membuat Chaira sedikit kerepotan karena nona besar,em lebih tepatnya mama tuan durhaka menyuruhnya mengantarkan sarapan untuk putranya. Gagal sudah Chaira menikamati rankang empuk dengan semilir ac yang menyejukkan. Selagi tuan durhaka tidak mengajaknya kekantor. Namun semua rencananya gagal,karena sikap tuan durhaka yang seperti perawan baru saja kehilangan mahkotanya. “isssttt...dasar tuan kampret...”gerutu Chaira sembari melangkah keluar dari lift. Namun tanpa ia sadari