Happy Guntur

1070 Words

Pagi minggu Nayra tetap menjajakan jamunya seperti biasa. Nayra tidak ingin terlalu terbawa perasaan mengenai peristiwa peluk-pelukan semalam. Nasihat ibunya dia resapi baik-baik. Tetap bersikap biasa dan tidak berlebihan, agar jati diri tetap ada. Menurut ibunya, lebih baik tetap bebas seperti biasa, biar tidak ada beban. Dan lagi-lagi kayuh sepeda Nayra tidak sampai ujung komplek karena jamunya sudah habis tak bersisa. Maklum, hari Minggu selalu begitu, pelanggan lebih banyak daripada hari biasa. Nayra dengan perasaan senang mengayuh sepedanya menuju pulang. "Sudah habis jamunya, Mbak?" Nayra kaget. Ada suara yang dikenalnya menegurnya. "Eh, Bapak..., duuh," "Eiiits...," Sepeda Nayra yang oleng cepat ditahan tangan kokoh Guntur yang sedang jogging pagi itu. Nayra malu bukan main,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD