38. Hati Iqbal

2454 Words

Iqbal’s POV Setengah jam sudah aku hanya senyum-senyum seperti orang gila menatap Naya yang terlelap di depanku. Dia meringkuk dan bergelung di bawah selimut tebal, tarlihat sangat pulas dan belum ada tanda-tanda akan bangun. Aku tahu, dia sedang sangat kelelahan dan semua ini karena ulahku. Aku yang membuatnya lemas dan tak berdaya sebelum akhirnya dia jatuh ke alam mimpi sampai detik ini. Ini sudah pukul setengah sembilan kurang beberapa menit. Sarapan sudah diantar ke kamar sejak tadi. Namun, aku masih belum tega membangunkannya. “Cantik ...” aku menggumam pelan sembari mendekat dan mengecup keningnya. Aman. Dia tidak bergerak sedikit pun. Napasnya sangat teratur, benar-benar tak terganggu sama sekali. Karena saking gemasnya, aku menciumnya lagi, kali ini di sebelah pipinya y

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD