Cukup lama Alfi tak bicara, hanya terus menangis saja. "Jangan begini, Mas ...." Alia akhirnya tak mampu juga menahan air matanya. Air mata Alia jatuh di atas kepala Alfi. Alia menarik kedua tangannya dari genggaman Alfi. Alfi mendongakkan kepala. "Maafkan aku ...." Alfi bangun dari berlutut. Diseka pipinya yang basah. "Istirahatlah, aku harus pulang, aku harus berkemas. Besok aku akan ke Banjarmasin, aku di sana selama dua Minggu. Nanti malam aku ke sini lagi." "Mas bisa berkemas sendiri?" Alia menatap wajah Alfi yang berdiri di hadapannya. "Aku harus belajar, melakukan semuanya serba sendiri, dari sekarang. Meski aku sangat berharap, kamu mau kembali." Alia menundukkan kepala, ada rasa bimbang di dalam hatinya. Hati kecilnya sangat ingin membantu Alfi. Tapi rasa sakit akan p