Bab 27

3498 Words

“Iya ampun, jahat sekali mereka, kau harus membantu ibu Tarmi agar dia bebas dari fitnah Cindy dan Ibunya.” Ucap Neny dengan wajah yang sangat geram. “Pasti malam ini aku sangat sepi tidak tahu harus mengatakan apa-apa lagi. Biasa Ayah selalu duduk di dekat teras rumah memandangi bunga-bunga yang aku tanam itu. Ucap Aluna Sambil menetaskan air matanya di kedua pipi.   Neny flat air mata itu yang sedang mengalir di kedua pipi Aluna, “Sudah jangan bersedih lagi tidak ada yang akan berubah semuanya. Doakan saja Ayah tenang di surga. ”   Aluna menerapkan tubuh Neny, setelah selesai dia mencoba menenangkan dirinya di kamar bersama Neny. Tiba-tiba sosok wanita yang begitu kejam datang, dia adalah Cindy saudara tirinya, “Hei ... kau berani-beraninya membawa temanmu untuk masuk ke dalam rumah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD