Tiga hari telah berlalu beberapa penyintas dari luar berhasil mereka selamatkan dan ikut bergabung memperkuat tim. Jam 12 siang... beberapa sedang istirahat mengumpulkan tenaga untuk nanti malam, sementara Jaka dan Niko terlihat membantu Ayu belajar berjalan. “Ayu lihat abang di sana.” Niko menunjuk Jaka tak jauh dari posisi sekarang, Ayu mengangguk Niko kembali berkata, “Ke sana terus peluk abangnya. Gimana bisa? Pelan-pelan aja, kalau sakit jangan di paksa oke.” Ayu kembali mengangguk, matanya terus mengarah pada Jaka. Terlihat pria itu merentangkan tangan menunggu kedatangan sang adik. Andi berdiri tidak jauh dari sana merasa legah melihat Jaka mulai menerima keadaan Ayu dan mulai mengupayakan kesembuhan adiknya di bantu Niko. Untung saja dokter itu memaafkan Jaka dan memaklumi sikap