Andi mendekati Jaka mengulurkan soda lalu duduk di samping sang sahabat.
“Thanks. Duta mana?” tanya Jaka
“Ada disana sama Wahyu lagi jaga bareng Dirta juga.”
Jaka mengangguk membuka soda lalu meneguk sekali tandas dan meremas kaleng soda tersebut. Semua itu tak luput dari mata seorang Andi.
“Kenapa? Gue juga dari tadi liat lo nahan marah. Kalau lo khawatir soal Ayu, gue yakin dia bakal sembuh dan mungkin itu butuh waktu selama lo sama keluarga berusaha nanti.” Kata Andi menepuk bahu Jaka.
Jaka menghela nafas, “Aneh gak sih kalau gue suka sama seseorang dalam keadaan kayak gini?” lirihnya menatap kedatangan seseorang yang telah mencuri hatinya. Andi mengikuti arah pandangan Jaka sebelum menjawab, senyumnya terukir mengerti siapa gadis itu.
“Gak ada salahnya selama dia juga suka.”
“Be
