Senyum tidak bisa berhenti menghiasi bibir Jessi sejak tadi sore. Satu penganggu hilang. Musuh besarnya sudah pergi. Akhirnya setelah bertahun-tahun, Tuhan menjawab doanya untuk menjauhkan Abel darinya. “Kamu senang banget.” Jessi menatap Kate dengan senyum masih bertengger manis di bibir. “Iya, dong.” “Tunggu saja sampai kamu kangen. Bisanya begitu, seseorang terasa berharga ketik sudah pergi. Rindu itu muncul kalau ada jarak dan waktu.” “Enggak akan.” Jessi menjawab yakin. Sampai matipun, dia tidak akan sudi merindukan perempuan tengik itu. “Tidak percaya?” “Iyalah.” “Kita liat saja. Jangankan Abel yang sudah sekian tahun sama kamu, sama Brian yang baru beberapa bulan saja, kepergiannya ini akan menumbuhkan rindu di hati kamu.” Jessi berdecih. “Apa lagi sama dia. Gue malah berha
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books