Ning Anin sedang berada di dapur, dia sedang memasak bersama daengan santri abdi ndalem yang memang dengan suka rela membantu keluarga Kyai dalam urusan rumah, seperti memasak, membersihkan rumah, dan juga mencuci pakaian. Meski begitu, santri-santri tersebut menjalankannya dengan ikhlas karena mengharap berkah. Bagi mereka, dimintai tolong oleh Kyai yang sangat dihormatinya adalah hal yang sangat menyenangkan dan mereka sangat menyukai pekerjaan itu. “Mbak, tau ndak?” tanya seorang santri putri. Namanya Linda. “Tau apa?” tanya Farha yang diajak mengobrol oleh santri tersebut. “Itu si anak baru dihukum lagi. Sekarang dia ketahuan sedang pacaran dengan santri putra yang anak baru juga.” kata Linda. Deg. Ning Anin yang tidak sengaja mendengar percakapan itu langsung mendongak, dia sepe