Bab 24 F - Rencana yang Gagal

1267 Words

Faiz hanya bisa menatap Ning Anin, sedangkan Ning Anin, terlihat sebal menatap Faiz. Ntah mengapa dia harus mau berurusan dengan Faiz. “Sekarang mending lo balik ke pondok, pokoknya gue bakalan sebisa mungkin bantuin lo.” kata Faiz. “Lo ngusir gue?” tanya Arum. “Ya lo punya otak kan buat mikir?” tanya Faiz. “Sialan.” kata Arum. Faiz hanya terkekeh begitu saja, kemudian, Arum pun pamit dan pergi. Sedangkan Ning Anin hanya bisa memperhatikan keduanya. “Dia udah gue anggep sebagai adik gue sendiri.” kata Faiz. Ning Anin menoleh ke arah Faiz. Ini kali pertama Faiz mengatakan hal seperti ini kepada seseorang. Dia memang sudah menganggap Arum sebagai adiknya namun dia tidak pernah benar-benar menjelaskan mengenai hubungannya dengan Arum kepada semua orang. “Orang tuanya ada masalah di ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD