Rencana Dewi

1230 Words

                “Kenapa wajah ibu menjadi pucat?” tanya Keysa pada Alia. “Apa ibu baik-baiks saja?”  Keysa khawatir jika terjadi sesuatu pada ibu mertuanya itu. Alia berusaha menguasai diri dan agar tidak terlihat mencurigakan di mata Keysa. “Tidak apa-apa. Ibu hanya merasa silau dengan cahaya matahari dari arah sebelah sana,” dalihnya sambil tersenyum kecut. “Ah iya, makanya tirainya harus memakai vitrase agar tidak terlalu menyorot,” sahut Keysa sambil menarik kembali tirai virtase itu. Jendela kini rapi seperti semula. Dari lantai atas pun sudah terdengar suara pintu rumah yang terbuka. “Hasan sudah pulang! Aku buat kopi dulu ya Bu,” katanya sambil bergegas menuruni anak-anak tangga dan meninggalkan Alia sendirian. Alia menelan ludahnya dan kembali menarik terbuka tirai virtase. Meli

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD