Hasan masih terdiam dan tetap menatap Dewi yang terlihat biasa saja padahal ia sudah mengisyaratkan ketidak sukaannya. “Kenapa? Apa ada yang salah denganku?” tanya Dewi. “Setiap bertemu denganku pasti kamu terlihat tidak suka.” Hasan menghela nafas panjang. “Harusnya kamu berpikir sendiri kenapa aku tidak menyukai kehadiranmu. Aku merasa setiap kamu di dekatku, kamu berusaha mengungkit tentang kita.” Dewi mengantupkan bibirnya. “Aku hanya ingin berhubungan baik denganmu saja. Tidak begini. Rasanya bersahabat denganmu saja sulit.” Hasan menyerigai. Rasanya lucu mendengarnya. Tanpa berkata-kata lagi ia beranjak dari duduknya dan ingin pergi meninggalkan Dewi di meja kantin itu. “Bagaimana kabar ibumu?” tanya Dewi dengan senyuman yang dipaksakan. “Apa kabarnya baik? Aku jadi ingin bert